Kamis, 23 Juni 2011 | By: Rahman Raden

Cerita Dari Wajah Senja

Ada apa mengapa kamu tidak mau bertemu dengan aku, apa karena aku mengatakan padamu bahwa wajahku senja atau dirimu takut bahwa dirimu menggambarkan dirimu tidak seperti diriku. Aku mengemas sebaik mungkin agar cerita itu bisa dibaca karena kita adalah bayangan. jadi tak perlu ketakutan atau kau akan terjebak dalam bias yang menakuti-nakuti pikiran nakalmu.

Apakah wacana dikantor polisi, takut diculik atau menunggu aku menikah kembali diperbincangkan dalam setiap pesan yang kita sendiri tidak tau kamu siapa dan aku siapa. Berbulan berganti tahun kau merasa ketakutan dengan aku. Sebaris alasan menjaga privasi, itukah yang kau jadikan tameng agar wajah senjaku tak terlihat saat jarak kita 10 langkah.

Doa yang saya pinta tuhan mendengarkan dengan baik agar apa yang saya pinta terwujud dan tanpa sengaja doa itu mengantarkan kita pada cerita yang mengharuskan kita berjabat tangan erat. Aku sebagai adik dan kau abang, ayah, teman, dan daftar buku telepon tetap saja senua akan menjadi cerita. Cerita dari wajah wajah senja mungkin besok terulang lagi tau dari pesan singkat atau menunggu dikantor polisi, menunggu diculik dan menunggu saya menikah?

4 komentar:

RZ Hakim mengatakan...

Wajah senja? Berarti warnanya jingga ya? hehe..

Hariyanti Sukma mengatakan...

wajah senja ..??? apakah wajah dr seorang yg sudah renta ..???

Fajar mengatakan...

ehm... demi alasan..yang kadang...bikin.. ah sudahlah..senja telah berganti malam..saat ini..

Unknown mengatakan...

apakah ini cerpen?

Posting Komentar