Aksi teror penembakan anggota
Polisi dekat gedung KPK oleh orang tak dikenal memang masih saja beritanya menghiasi
sejumlah news di televisi tanah air. Pengungkapannya pun terkesan lamban karena
kasus penembakan polisi bukan pertama kalinya.
Namun kehebohan berita penembakan
seorang polisi dekat gedung KPK bukanlah berita pertama yang menghiasi sejumlah
media di minggu-minggu awal bulan september ini terutama kehebohan yang selalu
saja datang dari dunia hiburan. Dan dangdut memulainya pertama.
#SejenakLupakanAQJ
Bukan
soal musik dangdut tapi
dari penyanyi dangdut Zaskia Gotik, sejak Zaskia dikabarkan bertunangan
dengan Vicky Prasetyo kehebohanpun tercipta, para lelaki muda di
Indonesia geger
karena Zaskia Gotik betunangan, bahkan banyak om-om yang patah hati
menonton
berita tersebut.
Tak lama setelah itu beredar
berita Zaskia putus dengan Vicky Praseto karena ternyata Vicky seorang penipu dan
korbannya datang dari kalangan penyanyi dangdut juga. Dari drama Zaskia Gotik
bertunangan yang singkat tersebut maka tertinggallah kenangan dihati
masyarakat. Kenangan antara Zaskia dan Vicky tersebut adalah sebuah vedeo
konfrensi pers. Dimana saat didepan awak media Vicky menggunakan bahasa
Indonesia yang tidak baku bercampur bahasa inggris yang membuat kita hanya bisa
melongo nggak ngerti dengan susunan kalimatnya.
Dari vedeo konfrensi pers itu
percakapan Vicky yang tidak jelas maknanya “agar terlihat intelek” menjadi
bahan lelucon dan olokan di dunia maya, nah terjadilah demam terVicky.
Konspirasi kemakmuran, kontroversi hati, kudeta, basically suka musik,
statusisasi serta sasi-sasi yang lain menjadi percakapan yang banyak diminati
oleh pengguna sosial media seperti twitter dan facebook saat ini.
Itu semua dipengaruhi oleh gaya
bicara sang “maestro” Vicky yang saat itu mengaku “twenty nine my age” Sayangnya kepopuleran
Vicky saat ini tak cukup dirasakan olehnya karena saat ini Vcky ditahan di
Lapas Bulak Kapal Bekasi atas pemalsuan surat tanah senilai satu milyar lebih.
Dari statusisasi Vicky sebagai tahanan konspirasi tentu telah
mengkudeta kemakmurannya yang basically suka musik.
Hikmahnya dari kasus pembicaraan
Vicky yang tidak tepat kosa kata dan penempatan kalimat dalam pembicaraannya
membuat kita sadar bahwa, belajar bahasa Indonesia dengan baik itu penting,
menjadi diri sendiri lebih baik tanpa memaksa menjadi orang lain untuk jadi hebat. Serta yang
terakhir jujur adalah pemanisnya dalam bersikap.
Salam Naturalisasi
0 komentar:
Posting Komentar