Jumat, 01 Juli 2011 | By: Rahman Raden

Big Brother Serupa Tapi Tak Sama

Setelah kuranglebih satu minggu vakum bertamu ke Bloger.com akhirnya saya datang lagi dengan tulisan yang semoga menarik. Mengupas Big Brother Indonesia.


Awalnya saya enggan melihat program unggulan Transtv yaitu Big Brother Indonesia yang tayang senin-jumat pukul 19.00 Wib. Saat awal-wala kemunculan Big Brother Indonesia in sebelumnya pernah sukses disekitar 70 negara di dunia dan kini mencoba kesuksesan di Indonesia. Bicara soal versi Indonesia tentu saja harus tayangannya sesuai standar penyiaran Indonesia.

Saya sendiri sulit menebak apakah Big Brother itu rekayasa dengan alur cerita pakai skenario. Bicara rekayasa yang KATANYA para Housmate tidak bisa berinteraksi dengan dunia luar atau para kru transtv sekalipun. Namun kita harus curiga semisal dari hal yang paling kecil yaitu soal makeup wajah para Housmate, tata rambut Haousmate hingga tata cara dalam berbicara yang seperti terkonsep.

Namun dari konflik yang terbangun dalam rumah Big Brother sepertinya desas-desus soal rekayasa acara Big Brother terlupakan karena acara tersebut tersusun secara apik dan tentu kreatif yang profesional. Karena itu saya mulai terus mengawasi jejak Big Brother Indonesia sejak babak 9 besar yang konflik dan bobot cerita sehari-hari para Housmate mulai terlihat apalagi dengan tantangan yang boleh dibilang wow.

Selain itu Big Brother Indonesia tidak sama dengan Big Brother di luar negeri seperti Amerika dan UK. Jika di Indonesia setiap tantangan atau cerita semuanya harus terkontrol, tidak boleh seronok dan tentu tidak berbau pornografi yang bisa melanggar moral. Semuanya berjalan secara apik walaupun ada konflik tapi tetap tidak berpengaruh besar terhadapa pemirsa yang notabene sebagai tontonan orang dewasa.


Dinegeri barat acara Big Bother membuat kita sedikit terbelalak karena para Housematenya tampil berani tanpa menyadari bahwa disetiap pergerakannya selalu dilihar kamera pengintai. Terbukti di Big Brother dari luar kita bisa melihat adegan ciuman bibir, baju seksi dan hampir telanjang dan yang lebih anehnya lagi mereka tidak bermasalah dengan adegan ranjang didepan kamera.
Di Big Brother Indonesia paling standar adalah makan di suapin oleh para Housmate seperti yang terlihat pada Afrie dan Shinta di Big Brother Indonesia. Soal tidur antara pria dan wanita dipisah. Kemudian karena Big Brother adalah program jualan jadi yang dujual harus menarikm seperti Housmate wanita sehingga sebagai pemirsa cukup betah nonton Big Brither Indonesia. Yang membuat betah itu adalah Housmate bernama Tengku, wajahnya Indonesia banget, tinggi dan elegan banget.

Transtv pesan saya adalah "anda cukup kreatif meniru acara dari luar, ya namanya juga jualan tetap saya hargai usaha anda untuk mendongkrak rating.

1 komentar:

Gaphe mengatakan...

heumm nggak komentar banyak deh, secara kalo program2 adaptasi dari luar negeri itu keseringan banyak gagalnya dibanding berhasilnya.

kalo sekedar untuk menghibur, kayaknya nggak masalah sesekali nonton.. kalo sampe ikut emosi, itu yang gak bagus kan?

Posting Komentar