Jumat, 29 April 2011 | By: Rahman Raden

Orientasi Ala Rahman (Bagian 2 - Habis)

Royal Wedding: William n Kate.
Gambar disini

Melanjutkan catatan Orientasi Ala Rahman Bagian 1, kini berlanjut ke bagian kedua. Begini, saat saya bertemu dengan teman lama saya yaitu Usman, di orientasi tersebut saat jam istirahat dikamar hotel saya mengeluarkan hape saya untuk mendengarkan sederat lagu mp3 yang ada di hape saya.

Sementara teman saya Usman tersebut sedang bercerita penuh suka cita karena dia baru menjadi seorang ayah. Istrinya baru tiga hari sebelum mengikuti orientasi melahirkan seorang anak laki-laki. Karena putra pertamanya tersebut belum diberikan nama hingga sang ayah itu terus bertanya-tanya nama yang tepat untuk anaknya tersebut.

Akhirnya keputusan sebuah nama telah dicapai yaitu sesuatu yang sekarang sedang in, apa saja yang sekarang lagi in? tentu Royal Wedding pangeran William dan Kete Middleton yang disebut pernikahan termegah abad ini. Selain itu pernikahan putra mahkota Kerajaan Inggris ini menjadi cerita dongeng yang kenyataan jilid ke dua setelah pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana.

Memang pernikahan Pengeran William dan Kate Middleton menjadi perbincangan dunia namun bukan berarti nama anak teman saya itu diberi nama pengeran William, justru nama dari anak teman saya Usman jauh dan todak ada kaitannya dengan The Royal Wedding Pengeran William dan Kate Middleton. Lantas apa dong?

Begini, pada tanggal 26 april 2011 kemarin saya sedang mendengarkan lagu mp3 di hape dari penyanyi Islami asal Swedia yaitu Maher Zain. Selain itu saya juga bercerita pada Usman bahwa pada tanggal tersebut Maher Zain untuk pertamakalinya datang ke Indonesia.

Maher Zain (kanan) saat tiba di Bandara Soetta Jakarta
Gambar disini

Teman saya Usman memang suka dengan karya-karya Maher Zain akhirnya anak laki-laki pertamanya diberi nama Maher Zain + Usman, jadi keputusan di ambil bahwa anak pertamanya bernama Maher Zain Usman. Nama tersebut terlahir mutlak karena Usman memang mengidolakan Maher Zain. Tak salah maka kesimpulannya bahwa selama orientasi di hotel Merpati kemarin dan kedatangan Maher Zain ke Indonesia telah memberi inspirasi bagi salah satu rakyat Indonesia di Kalbar yaitu Usman untuk mengabadikan sosok Maher Zain sebagai penyanyi dengan memberi anak pertamanya Maher Zain Usman. Sms dikirim ke istrinya  oleh Usman dan nama tersebut disetujui oleh sang Bunda. Hore.....

Maher : Ahli atau Pakar (Bahasa Arab)
Zain: Perhiasan/ perhiasan Yang Indah (Bahasa Arab)
Usman: Nama Seorang Sahabat Rasulullah Saw


Kamis, 28 April 2011 | By: Rahman Raden

Orientasi Ala Rahman (Bagian 1)

Bapak H. Prayitno Atmowarsito, S.Pd.I, saat pembukaan Orientasi

Sudah tiga hari tidak mampir ke blog karena dapat tugas dari Leader untuk mengikuti orientasi yang diadakan oleh Departemen Agama Provinsi Kalimantan Barat. Orientasi striping selama tiga hari tersebut cukup menguras konsentrasi karena start dari jam delapan dan selesai jam sembilan malam termasuk istirahat makan dan jeda untuk sholat.

Dalam kegiatan tersebut saya tidak akan mengupas disini apa yang ada dalam orientasi tersebut, tetapi saya memiliki cerita lain dari orientasi tersebut yaitu saya merasa terisolir dari dunia luar karena tiga hari full saya nyaris tidak punya kesempatan untuk nonton berita di teve atau singgah ke Internet untuk sekedar menulis di Blog. Walaupun di kamar hotel tersedia teve tetapi tidak fokus dengan teve karena waktu istirahat benar-benar dimanfaatkan untuk rebahan di kasur.

Apalagi bicara soal internet yang sama sekali tidak tersentuh, hanya updet status Facebook yang cukup menguras pulsa. Tapi internetan di hape amat sangat tidak puas, haus untuk melihat Blog tetap menyetubuhi perasaan (bahasanya ituloh menyetubuhi, ahahahah.....)

Selain itu,  lagi dan lagi reuni dadakan terjadi, selain ikut orientasi saya juga bertemu dengan sejumlah teman-teman lama yang mewakili dari daerah kabupaten di Kalbar, otomatis acara kangen-kangenan dilepaskan dikamar hotel secara berkelompok dengan obrolan yang tidak ada ujungnya sehingga waktu istirahat yang disediakan panitia seperti sangat terbatas.

Yang saya ikuti tersebut adalah Orientasi Tutor Paket A dan B Bidang Studi IPA, IPS dan Bahasa Inggris Pondok Pesantren se-Kalimantan Barat oleh Departemen Agaman Provinsi Kalimantan Barat yang di adakan di Hotel Merpati kota Pontianak mulai tanggal 26-28 April 2011, disana saya bertemu dengan sejumlah guru dari Pesantren se-Kalbar dan hal itu menambah teman baru yang setelah acara selesai akan berakhir dengan kenangan.

Selain mengikuti Orientasi gawe Depag Kalbar yang melelahkan dan capek namun sangat bermanfaat bagi saya itu juga ada cerita lain dari hasil reuni dadakan dengan teman saya yang bertemu saat orientasi tersebut. Berawal dari sebuah hape milik saya akhirnya lahirlah sebuah kisah unik untuk seorang bayi laki-laki yang akan terus dikenang sepanjang umur. Ceritanya dilaknjutkan besok, besambung.....

Oia maaf banget saya tidak bisa membagi fot-foto  saya sewaktu orientasi karena saking capeknya nggak sempat foto-foto. Lupa juga menjadi faktor utama.
Senin, 25 April 2011 | By: Rahman Raden

Resensi: Perubahan Bentukan Sosial Media di Indonesia

 Gambar dari sini


Sebuah film dokumenter  berjudul Linimas(s)a mengantarkan kita pada sebuah kenyataan bahwa jika kita bisa memanfaatkan sosial media seperti Facebook, Twitter maupun Blog  yang ada di internet secara baik dan positif maka dapat menciptakan sebuah perubahan baik secara personal maupun secara umum misalnya bagi kepentingan rakyat Indonesia.

Linimas(s)a adalah judul dari film dokumenter tersebut, pada prolog film ini kita ditunjukan oleh Director film ini yaitu @dandy_laksono tentang statistik menggunaan media sosial seperti Facebook dan Twittet di Indonesia. Dalam hal tersebut pengguna Facebook Indonesia menduduki 3 besar di dunia.  Sedangkan pengguna Twitter  di Indonesia terbesar nomor tiga di Asia.

Tingginya angka penggunaan sosial media di Indonesia menjadikan wajah politik dan hukum Indonesia dibuat berteguk lutut.  Sebagai sebuah bangsa yang besar dengan penduduk mencapai 220 juta jiwa maka rakyat sebanyak tersebut bersatu melalui satu suara di sosial media  untuk melakukan sebuah perubahan besar bagi Indonesia dan itu di ungkapkan secara real berdasarkan fakta di masyarakat dan presentasi dari ahli yang dituangkan dalam film dokumenter ini.

Hal terbesar dari film dokumenter ini saat kasus prita Mulyasari yang berseteru dimenja hijau dengan Rumah Sakit Omni International. Melalui sosial media publik mendukung pembebasan Prita dengan gerakan Koin Peduli Prita yang pencetusnya lahir dari sosial media Facebook Gerakan tersbut menjadi perhatian nasional.

Selai kasus Prita Mulya Sari film dokumenter ini juga mengungkap fakta bahwa para Facebooker di Indonesia  juga pernah berhasil  menggagalkan peta politik yang sarat intrik dan rekayasa yang dilakukan oleh penegak hukum menyangkut dugaan suap yang dilakukan oleh Bibit Samad Rianto dan Candra Hamzah selaku ketua KPK saat itu. Publik juga menentang agar kedua orang tersebut dibebaskan dari jeratan hukum karena publik mencium adanya  rekayasa besar untuk mengurangi wibawa KPK sebagai lembaga anti korupsi di Indonesia.

Sisi gagalnya sosial media dalam mencari dukungan publik sangat sedikit dan hampir tidak ada pengkajian secara mendalam oleh film dokumenter ini. Linimas(s)a tidak mentup diri banyaknya kejahatan yang dilakukan orang (oknum) pengguna sosial media, film ini hanya fokus dalam mencerminkan kepada publik tentang pentingnya penggunaan sosial media secara positif karena memang misi positif sosial media itulah yang mendasari lahirnya film dokumenter ini. Sepertinya film ini akan menunjukan pada dunia international bahwa Indonesia bisa melakukan misi kepentingan publik melalui satu suara di sosial media.

Pemanfaatan sosial media di Indonesia juga berdampak positif bagi masyarakat seperti pada bencana melatusnya Gunung Merapi di Yogyakarta pada akhir 2010 kemarin. Lagi sosial media memiliki peran penting dalam membantu mengkoordinasi sesama relawan dalam mengefakuasi pengungsi  yaitu melalui  media Twitter,  hal tersebut di akui oleh para relawan. Meraka cukup terbantu dengan adanya pemanfaatan Twitter dilokasi bencana.

Linimas(s)a memang lebih banyak mengupas dari sisi tentang bagaimana menggunakan internet sehat bagi masyarakat.  Bentuk penyadaran ini dituangkan saat orang yang berkebutuhan khusus (cacat fisik) di kota Solo di ajarkan untuk mengenal internet yang nantinya dapat memberikan nilai edukasi untuk  Indonesia bisa maju dalam menciptakan sebuah perubahan besar bagi bangsa Indonesia sekalipun dari Internet. Apalagi saat ini penggunaan teknologi Internet sudah menjadi keharusan bagi masyarakat abad modern.

Kebebasan berekspresi diera demokrasi, menjadikan rakyat Indonesia bisa menyatukan visi dan misi yang sama melalui sosial media untuk mewujudkan gerakan positif. Walaupun Indonesia terdiri dari berbagai pulau dan banyak penduduk namun semua terasa dekat dengan adanya media sosial seperti Facebook dan Twitter.

Jika anda adalah salah satu mengguna sosial media sepeti Facebook atau Twitter dan yang lainnya tidak ada salahnya anda melihat fakta positif  yang dituangkan dalam film dokumenter Linimas(s)a. Semoga perubahan positif kembali tercipta dari pemanfaatan sosial media di Indonesia.


Judul Film : Linimas(s)a atau Timeliner” (bahasa Inggris)
Jenis Film: Dokumenter
Judul Resensi : Perubahan Bentukan Sosial Media di Indonesia
Durasi: 45 Menit
Director Film: @dandhy_laksono
Executive Producer: @donnybu
Produksi: ICTWATCH.COM dan WatchDoC


Sabtu, 23 April 2011 | By: Rahman Raden

Capek Berf(M)ikir

Banyak yang terekam dikepala selama satu hari ini, semuanya membuat kepala sedikit agak tidak fokus di tambah karena tadi siang cuaca negitu panasnya.

Berikut yang mengganggu konsentrasi selama sehari ini:

1. Capek ngantar Mama ke acara kawinan keluarga yang lumayan jauh di luar kota.
2. Lanjut ke acara perkumpulan para komunitas Blog
3. Banyak pikiran soal Pilihan-pilihan untuk masa depan.
4. Pusing masalah pekerjaan yang tak seimbang
5. Mikiran masalah yang harus segera selesai malam ini.

Lima poin itu berantakan semua dan awut-awutan jadi selanjutnya saya akan menjalani dengan rasa Optimis di imbangi akal dan hati yang bersih atau pisitif.
Jumat, 22 April 2011 | By: Rahman Raden

Kita Korban Bom Selanjutnya?


Foto Okezone.com

Saat kita mendengar nama Palestina, Afganistan, Irak, Somalia dan sederet nama negara yang mengalami konflik tentu kita sebagai warga yang tinggal di Indonesia akan merasa khawatir dan merasakan ketidaktenangan dalam setiap menjalani hari-harinya. Mereka hidup dalam siaga 1 yang sewaktu-waktu teror akan datang. Itu penilaian kita sebagai orang Indonesia terhadap negara-negara tersebut.

Selanjutnya bagaiman pendapat orang diluar negeri sana tentang Indonesia, tentu walaupun tidak semua tetapi negara kita Indonesia akan disamakan oleh orang luar negeri seperti Palestina, Afganistan, Irak dan sebagainya. Indonesia merupakan sarang para teroris yang sewaktu-waktu dapat melakukan aksinya sehingga negara ini kacau balau.

Indonesia merupakan negara yang tidak aman bagi warga asing karena teroris apalagi ditambah dengan imeg para pejabat yang sering korupsi sana-sini. Kembali kepersoalan teroris, kita harus waspada sewaktu-waktu diri kita, keluarga kita, teman dan kerabat kita akan menjadi korban teror bom selanjutnya. Bukan mengharap  ada bom dari teroris melainkan kewaspadaan yang harus selalu kita tanam dalam diri.

Belakangan ini di negeri untuk kesekian kalinya dihebohkan dengan ledakan bom. Tidak lama seperti Bom Buku, Bom Masjid Polresta Cirebon hingga misi gagal Bom gereja di Serpong. Fakta itu membuktikan bahwa Indonesia masih belum aman dan kita harus tetap waspada. Peran masyarakat sipil dan aparat pemerintah harus bersatu agar Indonesia menjadi negara Pancasila yang damai sentosa.

Kamis, 21 April 2011 | By: Rahman Raden

Award Dari Sukma

Karena memang tidak punya halaman khusus buat Award, jadi ya seperti saat ini. Saya harus memanjang Award di tempat yang kurang eksklusif. Award tersebut saya terima dari mbak Sukma. Maaf ya mbak Awardnya saya pajang disini dan terima kasih banyak pemberiannya


Oia sekedar Informasi sedikit ini adalah Award pertama saya semenjak kecemplung ke dunia Blog
Terima Kasih
Rabu, 20 April 2011 | By: Rahman Raden

Belajar Menjadi Kartini


Saya ingat dialog Film D'Bijis yang saya tonton pada tahun 2007, waktu itu sang tokoh Asti diperankan oleh Rianti Cartwright dalam dialognya kurang lebih bilang begini

"JADI CEWEK JANGAN LEMAH, MALU DONG SAMA IBU KARTINI"

Untuk perempuan Indonesia saya mewakili seluruh Pria di Indonesia mengucapkan Selamat Hari Kartini, semoga beliau menjadi teladan demi Indonesia yang lebih baik.
Selasa, 19 April 2011 | By: Rahman Raden

Zokkomon: Bollywood ke Hollywood Lagi

 Gambar dari Sini

Apa yang terlintas dalam pikiran anda jika mendengar kata Bollywood, tentu bukan Briptu Norman Kamaru. kan? Jika bicara film India tentu bayangan kita akan melayang pada cerita yang disajikan penuh haru biru serta nyanyian, tarian yang menjadi kekuatan dan ciri khas film Bollywood.

Namun baru-baru ini perfilman Bollywood telah dilirik dan masuk keranah Hollywood. Rumah produksi raksasa Hollywood "WALT DISNEY PICTURES" baru saja menyelesaikan produksi film ZOKKOMON, sebuah film karya sineas Bollywood, semua pemain film Zokkomon adalah asli orang India dan bahasa yang digunakan dalam film tersebut juga bahasa India.

Zokkomon adalah film anak-anak yang mengisahkan seorang bocah laki-laki tinggal di panti asuhan yang perankan oleh Darsheel Safary, tiba-tiba mendapatkan kekuatan secara misterius dan menjadikannya sebagai superhero anak. Film ini akan dirilis pada 22 April 2011. Walt Disney Picture berani membuat film di Bollywood tentu kita tahu alasannya yaitu potensi perfilman asal India itu sangat luar biasa bagi perkembangan film dunia, apalagi sineas Bollywood sangat profesional dan produktif dalam membuat suatu karya yang kuat.

Sebenarnya film Zokkomon bukan menjadi film Bollywood pertama yang masuk ke industri film Hollywood, sebelumnya pada tahun 2008 sudah ada film Slumdog Millionaire yang sukses besar di jagad Hollywood. Delapan piala Academy Award atau Oscar telah berhasil diraih oleh film yang dibintangi oleh orang-orang India itu. Selain piala Oscar film Slumdog Millionaire juga sukses di Golden Globe Award.

Selain itu pada tahun 2001 sebuah film dari Bollywood  berjudul Lagaan, berhasil menjadi nominasi film bahasa asing terbaik di Academi Award atau Oscar 2001. Bukan hal baru dan aneh jika mendengar film Bollywood bisa tembus ke Hollywood karena sineas Bollywood tidak kalah hebat dengan sineas Hollywood. Hanya saja kita seolah memandang sebelah mata tentang film India, jika dibandingkan dengan film Indonesia film India jauh tak terjangkau lebih baik dari milik kita.

Siapa sih masyarakat kita dan mata dunia yang tidak kenal film Kuch-kuch Hota Hai, My Name Is Khan, Kabhi Khusi Kabhi Gham serta 3 Idiot? Film tersebut sukses di pasar dunia dan itu karya sineas Bollywood. Pertanyaan selanjutnya kapan ya film Indonesia bisa sukses di pasar dunia dan masuk ke Hollywood? Untuk masuk Hollywood sepertinya film berbau horor esek-esek segera di hapus dari Industri perfilman Indonesia. SETUJU!!!
Minggu, 17 April 2011 | By: Rahman Raden

Result Kolomnis Rahman Award, Spesial Ultah ke 1

Kolomnis Rahman Berusia Satu Tahun Hari Ini. Semoga Menjadi Lebih Baik Kedepannya, Amin.....

Sebagai rasa hormat saya kepada semua Blogger yang selalu mampir ke Kolomnis Rahman maka dengan ini saya telah memilih enam Blogger untuk menerima Award Spesial Ulang Tahun Pertama. Semoga dengan pemberian Award ini Kolomnis Rahman bisa terus berkarya dalam bentuk tulisan demi memajukan dan membagi sedikit manfaat melalui tulisan sederhana di Jagad Maya Indonesia.

Silahkan ambil ini Awardnya

Berikut enam Blogger penerima Award tersebut untuk kategori The Main Winners:
1. Catatan Kecilku
2. Reformasi Darwis Alwan
3. Gaphe Bercerita
4. Sang Cerpenis Bercerita
5. Acacicu
6. Pesona Intikalia

Bagi para Blogger yang tidak terpilih dari enam nama di atas, Kolomnis Rahman akan memberikan Special Categories yaitu Briptu Norman Blogger Award dari Kolomnis Rahman.

 Silahkan ambil ini Awardnya

Silahkan Ambil, batas pengambilan Spesial Categories ini hanya untuk hari ini (Minggu, 17/04) dan besok (Senin, 18/04). Terima kasih buat anda yang bergembira hari ini atas perayaan ulang tahun Kolomnis Rahman yang pertama, sampai jumpa diperayaan tahun depan.
Sabtu, 16 April 2011 | By: Rahman Raden

Ultah Pertama & Berbagi Award

Alhamdulillah

Besok, minggu 17 April 2011 Kolomnis Rahman yang tak lain adalah blog saya akan merayakan ulang tahun pertamanya. Walaupun blognya masih usia satu tahun tetapi banyak harapan yang tertanam melalui mimipi-mimpi besar yang harus diwijudkan sehingga Kolomnis Rahman bisa panjang umurnya dan semakin eksis di jagad maya.

Perjalanan satu tahun di dunia Blog sangat panjang sekali, berbagai rintangan sudah dihadapi termasuk yang berbau keceriaan telah dilewati dengan mengalir seperti air menuju lautan. nge-Blog adalah hoby baru yang sudah saya jalani selama satu tahun ini dan dampak yang saya rasakan cukup membuat saya seperti kembali ke bangku kuliah. Ada banyak pelajaran yang saya raih di Blog

Bagi-bagi Award

Tidak lengkap rasanya jika perayaan ulang tahun pertama Kolomnis Rahman dilewati dengan hal-hal yang biasa. Maka sebuah perayaan kecil sudah dipersiapkan, bukan acara pesta dan makan-makanan yang enak-enak melainkan saya akan membagikan Award bagi para Blogger yang sudah memberi kontribusi bagi Kolomnis Rahman selama setahun.

Award tersebut saya umukan besok (Minggu 17 April 2011) dan sudah ada enam nama yang berhak atas Award spesial ulang tahun tersebut. Selain itu saya juga mempersembahkan kejutan lainnya namun saya yakin kejutan tersebut anda manyukainya karena kejutan  tersebut menjadi fenomena di Indonesia saat ini.

Pantengin terus Kolomnis Rahman siapa tahu anda peraih award-nya.....
Jumat, 15 April 2011 | By: Rahman Raden

Bom Cirebon:Tidak Belajar Rukun Islam & Rukun Iman

Sibodoh (Teroris) Melakukan Aksi Bom Bunuh Diri Di Masjid Polresta Cirebon

Saat semua mata tertuju pada Briptu Norman Kamaru yang berada di puncak popularitas, tiba-tiba dari kota Cirebon telah terjadi peristiwa yang kembali merusak nama Indonesia terutama di dunia International. Indonesia sebagai negara tidak aman sepertinya terus melekat.

Tadi siang terjadi BOM Bunuh Diri meledak di komplek masjid Polresta Cirebon, Bom Bunuh Diri tersebut diledakan saat jemaah masjid akan melaksanakan sholat Jumat setelah ikomah di kumandangkan. Saya heran Bom belakangan terjadi sepertinya jauh dari teror berbau Barat, karena objeknya saat ini adalah jamaah di Masjid kepolisian.

Saya tidak mau panjang lebar, saya mengambil kesimpulan bahwa pelaku Bom Bunuh Diri tersebut 99,9% rukun islam dan rukun imannya tidak sempurna diamalkan dan dipelajari secara sempurna oleh pelaku. Bukan berarti secara pribadi kita sudah benar mengamalkan rukun islam dan rukun iman melainkan pelaku tidak belajar secara mendalam tentang islam. Allah Swt mewahyukan Alquran kepada Nabi Muhammad Saw tidak mengajarkan tentang teror apalgo Bom bunuh diri.

Sepertinya para teroris harus belajar lebih dalam lagi tentang islam, terutama rukun islam dan rukun iman agar tidak menjadi teroris.

Teladan Pers Nasional


Dunia pers nasional dalam duka cita. Rosihan Anwar 89 tahun tokoh pers nasional telah berpulang ke Rahmatullah kemarin pagi 14/04 pukul 08.15 wib. Beliau dikenal sebagai wartawan yang sangat kritis dalam mengawasi pemerintahan republik Indonesia. Selain dikenal sebagai tokoh pers nasional, Alm Rosihan Anwar juga dikenal sebagai kritikus film.

Alm Rosihan Anwar adalah wartawan empat jaman yaitu jaman Jepan, jaman orde lama, orde baru dan demokrasi seperti sekarang. Karir kewartawanannya dimulai sejak umur 21 tahun. Bangsa Indonesia telah kehilangan putra terbaiknya. Beliau adalah figur teladan bagi insan pers nasional.

Apakah media demokrasi saat ini mampu melakukan apa yang dilakukan oleh Alm Rosihan Anwar dalam memperjuangkan dan memerhatikan hak masyarakat kecil untuk membangun kinerja pemerintah yang seolah tidak mau tahu. Kita lihat saja, sepertinya media di Indonesia saat ini akan melanjutkan perjuangan beliau yang terus menyuarakan kepentingan rakyat yang selalu di imarjinalkan oleh pejabat.

Selama Jalan Bpk Rosihan Anwar, Semoga Allah Menempatkan Ditempat Yang Mulya Bersama Manusia Pilihan. Amin
Kamis, 14 April 2011 | By: Rahman Raden

MDP (3 End) Dibesarkan Oleh Jawa Pos

Judul: Mandiri Dari Pesantren (Bag-3 Habis)
Episode: Di Besarkan Jawa Pos Group


Beberapa hari setelah baca buku Kahlil Gibran. saya masih saja dihantui rasa kejenuhan tiap kali membaca buku. Namun setelah beberapa bulan mengalami kejenuhan saya menemukan buku novel dari kisal fenomenal yaitu Laila Majnun. Membaca novel tersebut saya dibawa ke nuansa yang mengharu biru akan kisah percintan mereka. Melelah....

Namun tanpa saya sadari saya telah melakukan sebuah kegiatan yang berujung jatuh cinta pada sebuah media. Saya tidak menutup media tersebut, siapa lagi media kenamaan di pulau Jawa yaitu media cetak Jawa Pos. Jawa Pos tidak hanya menyajikan berbagai berita setiap hari tetapi media tersebut juga memiliki Grup media lain yaitu Tabloid Nyata.

Ada apa dengan tabloid Nyata. Begini, setiap kali saya membeli makan diwarung nasi terdekat di pesantren yang saya lakukan setiap kali adalah membaca bungkusan nai tersebut yang dibungkus dengan kertas dari tabloid Nyata yang bekas. Dari situ setelah saya makan nasi bungkus pasrti tidak lupa saya akan membaca kertas pembungkus nasi dari tabloid Nyata yang sudah bekas. bahkan teman saya di kamar jika membeli nasi pasti bungkusnya terkadang tidak di uang karena sudah tau saya akan membaca isi dari kertas bekas tersebut. Memang penjual nasi langganan saya tersebut pembungkus nasi dari luar adalah kertas bekas Tabloid Nyata.

Bukan berarti saya spesialis pembaca media bekas. Setiap kali pulang sekolah hal pertama yang saya lakukan adalah kedepan waserda milik pesantren untuk membaca koran. Koran tersebut adalah Jawa Pos. Saya tidak pernah absen membaca koran Jawa Pos setiap kali pulang sekolah, bahkan saya prnah masuk sebuah organisasi di pesantren dengan misi atai tujuan saya lebuh banyak lagi membaca koran. Karena organisasi tersebut langganan koran juga, tau koran apa? yaitu Jawa pos.

Mengapa saya beranggapan saya dibesarkan oleh Jawa Pos. Bicara soal kecintaan saya terhadap dunia membaca karena tidak telepas dari peran Jawa Pos dalam menyajikan berita yang menuntut saya trus mengupdate terus setiap harinya. walaupun pagi hari sebelum berangkat kesekolah saya menyempatkan diri untuk nonton berita dari teve dilingkungan pesantren tetapi mebaca koran Jawa Pos adalah sebuah keharusan dan kebutuhan.

Lambat laun setelah saya cinta mati pada Jawa Pos akhirnya saya mulai mneyukai dunia membaca, jadi karena terbiasa membaca akhirnya saya mulai tertarik kembali untuk membaca buku tebal dan itu saya lalukan hingga Pergutuan Tinggi, membaca koran Jawa Pos masih tetap berjalan, karena jika saya tidak mngenal Jawa Pos maka saya tidak akan kenal dunia membaca.
Rabu, 13 April 2011 | By: Rahman Raden

MDP (2) Berawal Dari Walkman

Judul: Mandiri Dari Pesantren (MDP) Bagian 2
Episode: Berawal Dari Walkman


Sesampainya di pesantren saya langsung berhadapan dengan nuansa pendidikan yang melekat pada setiap santrinya. Wara-wiri saya melihat santri membawa buku dan kitab klasik karya ulama tempo dulu. Awalnya saya tidak tertarik dengan kitab klasik tersebut namun saya tertarik dan heran saat para santri membawa buku bacaan tebal-tebal untuk di baca.

Dari rumah dan sewaktu SMA dulu saya memang jarang untuk baca-baca buku karena memang tidak memiliki hobi membaca apalagi buku-buku tebal berupa karya ilmiah atau fiksi seperti novel yang tebalnya sampai ratusan lembar. Buku-buku setebal itu biasanya di baca oleh para santri dalam waktu senggang.

Waktu itu saya mikir "kok bisa ya para santri tersebut baca buku setebal itu dan kok bisa hatam sampe selesai, emangnya seru kah baca buku itu?" Pertanyaan seperti itu terus saya ucapkan karena saya memang waktu itu malas membaca.

Pada suatu hari berlalu akhirnya saya pun terperangkap juga dalam dunia membaca dan menjadikan sebagai hobi karena lingkungan yang memaksa saya demikian dan akhirnya saya mencintai dunia membaca. Buku petama yang saya beli adalah karya Kahlil Gibran dengan judul Spritualitas Air Mata. Buku tersebut saya beli setelah saya menjual walkman kepada teman satu kelas, waktu itu memang lagi musim Walkman.

Dengan buku karya Khalil Gibran tersebut gairah saya semakin terpacu untuk terus membaca tiap lembar isi buku tersebut. Sebuah buku luar biasa yang mengantarkan saya pada sebuah peradaban wawasan. Bukan perarti saya telah mencapai segalanya, perjalanan masih panjang dan kisah ini akan terus berlanjut. Bersambung pada MDP 3.
Selasa, 12 April 2011 | By: Rahman Raden

Mandiri Dari Pesantren (Bag-1)


Selama saya menempuh pendidikan dasar hingga perguruan tinggi saya banyak mengalami perubahan-perubahan mulai dari yang sangat biasa hingga pola pikir yang berubah dan memiliki pengalaman serta terus berkembang hingga saat ini. Saat ini saya terus berusaha menjaga itu dengan segala sesuaatu sehingga saya bisa menjaga agar apa yang saya miliki tidak pupus.

Setelah hampir satu tahun terjun ke dunia blog ternyata dunia ini seperti dunia pendidikan karena dunia ini terus memaksa saya untuk belajar dan belajar. Dari hasil pembelajaran tersebut saya bisa berbagi walaupun sedikit tapi paling tidak saya bisa membuat orang tersenyum dan syukur jika mereka tertawa.

Jauh dari itu ada kisah menarik bahwa saya mengambil resiko untuk mewujudkan cita-cita saya yaitu menjadi siswa perantau ke negeri seberang. Iya, setelah saya lulus dari bangku SMP saya mengambil keputusan yang sudah di diskusikan dengan keluarga yaitu berangkat ke Jawa Timur untuk pergi belajar ke Pondok Pesantren di kabupaten Situbondo. Pesantren saya tersebut ada di Situbondo paling timur berbatasan dengan Banyuwangi. Pesantren tersebut adalah pilihan terbaik saya dan saya tidak salah pilih karena Pesantren tersebut memiliki kurikulum dan ekstrakulikuler yang cukup memadai seperti sekolah favorit di luar pesantren dan itu cukup membuat saya mengambil kesempatan baik itu

Dari sanalah karakter saya terbentuk menjadi siswa hinga lanjut ke Perguruan Tinggi, berbagai pengalaman yang bersifat mandiri hingga tentang pengembangan wawasan dan kepribadian  saya pelajari dari lingkungan. Dari Pontianak saya berusaha menjadi mandiri dalam sebuah lembaga yang menjadi tempat berkumpulnya berbagai santri dari sejumlah Provinsi di Indonesia, seperti Papua, NTB, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Sumatera dan Kalimantan. bersambung
Sabtu, 09 April 2011 | By: Rahman Raden

Blogku Tahu Bapak dan Ibu

Entahlah apa sebenarnya yang terjadi sehingga belakangan ini saya merasa keteteran untuk menulis di Blog. Padahal seperti biasa beberapa bulan terakhir saya selalu menjaga dengan baik eksistensi saya di dunia yang menjadi bagian sejarah perjalanan saya, ya yang pasti lagi-lagi dunia Blog.

Saya masih ingat pertama kali memiliki akun di Blogger.com saya merasa waktu itu beda karena terus terang tidak tahu mau ngapain. Akhirnya perjalanan lain telah mengubah saya tentang Blog. Sebuah cerita manis seringkali tertuang dan kadang (mungkin sering) saya mencampuradukan berbagai macam artikel di Blog saya sehingga Blog saya seperto rujak cingur yang selalu menggoyang lidah.

Seiring waktu akhirnya saya tiba di bulan april 2011, jika anda belum tahu april adalah awal dari perjalanan karir saya di dunia Blog. Saat ini bulan april dan sebentar lagi Blog saya akan berusia satu tahun. Menjelang usianya yang satu tahun sebuah perjalanan yang menurut saya pribadi sangat sulit apalagi menjaga eksistensi dengan memposting berbagai tulisan setiap harinya.

Menjelang satu tahun, tinggal menghitung hari Blog saya akan berusia satu tahun, ibarat manusia usia satu tahun sudah tahu yang mana Bapak dan mana Ibu. Demikian dengan Blog saya, di usia hampir satu tahun ini saya terus belajar mana yang baik dan mana yang buruk untung menuangkan sebuah gagasan dalam bentuk tulisan sehingga sugesti positif akan saya terima menjadi sebuah energi spirit.
Kamis, 07 April 2011 | By: Rahman Raden

Fenomena Mau Tapi Malu


Apa yang kita lihat dari fenomena Sinta dan Jojo, Udin Sedunia serta Briptu Norman yang mendadak poluler di Youtube?

Menurutku apa yang dilakukan oleh pesohor Indonesia yang lahir dari Youtube itu adalah sebuah alat bukti bahwa rakyat Indonesia tidak akan pernah mematikan atau melupakan musik dangdut dan musik India. Apalagi menurut Raja Dangdut Rhoma Irama musik dangdut banyak dipengaruhi oleh musik India. Semua itu ditunjukan oleh Sinta-Jojo, Udin Sedunia dan Briptu Norman yang mereka terkenal karena musik dangdut dan musik India.

Selama ini sebagian masyarakat Indonesia diam-diam menyukai musik yang bisa mengundang pinggul bergoyang tersebut namun mereka malu-malu dan seolah menutup diri bahwa  sebenarnya jati diri musik rakyat Indonesia adalah musik dangdut dan sejenis India, terutama warga perkotaan yang malu-malu mengatakan musik dangdut musik favoritnya.

Coba kita teliti fenomena Sinta-Jojo, Udin Sedunia dan Briptu Norman adalah fakta bahwa mesyarakat perkotaan yang selama ini emoh dengan dangdut dan musik India ternyata gemar juga sehingga fenomena-fenomena Youtube kerap terjadi belakngan ini. Mengapa saya menyebut masyarakat perkotaan? karena Youtube hanya bisa di akses melalui Internet dan sebagian besar Internet di Indnesia hanya bisa di akses di perkotaan, di bandingkan dengan desa beda jauh. Mungkin menurut saya 10 dari desa di Indonesia hanya 2 yang bisa mengakses Internet.
Rabu, 06 April 2011 | By: Rahman Raden

Dari Prita Hingga Briptu Norman


Jujur bangsa yang selama ini disebut sebagai negara bedebah hal itu dikarenakan banyaknya kasus korupsi, mafia hukum dan sederat masalah yang menyeret nama besar sekaligus pejabat di republik ini. Maka hal itu membuat rakyat marah tak berlawan.

Pejabat republik kita yang selalu bertindak tidak wajar dan justru tebang pilih membuat rakyat dari sabang sampai merauke bersatu untuk melawan tindakan-tindakan negatif yang dilakukan oleh oknum pejabat negara ini hal ini terbukti di era demokrasi seperti sekarang.

Hal ini dapat dibuktikan bahwa rakyat ini bahu membahu untuk menolong rakyat lain saat mengalami ketidakadilan yang dilakukan oleh pejabat berwenang. Seperti kasus terbaru yaitu vedeo anggota Polisi, Briptu Norman Kamaru saat lispsinc lagu india Chiya-chiya di Youtube yang di anggap mengghibur oleh rakyat justru terdengar bahwa Briptu Norman akan di sanksi oleh atasannya di Institusi Polri karena melanggar kode etik kepolisian.

Tak dapat dipungkiri pernyataan petinggi Polri yang akan memberi sanksi pada Britu Norman mendapat tentangan keras dari rakyat dan seluruh media. Menurutnya hal yang dilakukan oleh Briptu Norman semata-mata sifat manusiawi. Karena tentangan rakyat dan media tersebut akhirnya Briptu Norman tidak di sanksi berat oleh atasannya. Briptu Norman hanya di sanksi menyanyi saat apel pagi di Polda Gorontalo. Tentu itu karena tidak terlepas dari suara rakyat yang bersatu mendukung tindakan Briptu Norman. Tidak di sanksinya Briptu Norman menjadi kabar baik bagi rakyat di seluruh Indonesia.

Suara rakyat akan bersatu jika pejabat berwenang melakukan kebujakan-kebijakan yang tidak etis dan tidak sesuai dengan keadaan di lapangan. Berbagai Masalah di negeri ini terlepas berkat solidaritas tinggi rakyat Indonesia, seperti kasus Prita Mulya Sari, Bibit Samad Rianto dan Chandra Marta Hamzah serta terbaru Britu Norman Kamru. Bravo Rakyat Indonesia....
Senin, 04 April 2011 | By: Rahman Raden

Heboh Polisi Gorontalo Menggila


Setelah sukses Sinta dan Jojo lewat Lipsing di Youtube lewat Keong Racun, kini mulai bermunculan vedeo serupa tapi tak sama datang dari Gorontalo. Sebelumnya Bona Paputungan sukses lewat Andai Aku Jadi Gayus Tambunan kini seorang anggota Brimob Gorontalo muncul dengan vedeo lipsing lagu india temanya POLISI GORONTALO MENGGILA. Polisi juga manusia itulah kesan pertama yang terlontar dari kita setelah melihat vedeo tersebut. 

Selain merebak di dunia maya vedeo lucu nan unik tersebut juga merebak ke dunia nyata melalui pemberitaan di sejumlah teve nasional. Dari pada penasaran dengan vedeo POLISI GORONTALO MENGGILA tersebut sebaiknya klik disini

Polisi juga butuh hiburan, polisi juga menyakai musik dari berbagai genre, POLISI JUGA MANUSIA, jadi jadikan ini sebagai hiburan dan jangan dijadikan ini sebagai imeg buruk bagi kepolisian. Saya pikir lebih baik fokus menertibkan Rekening Gendut Ditubuh Polri yang Belum Terungkap serta Polisi Yang Terlibat Narkoba yang belakangan kerap terjadi, Semoga Timur Pradopo dan Jajaran di Kepolisian Terhibur.
Jumat, 01 April 2011 | By: Rahman Raden

5 Blog Langganan

Saya dapet TAG dari "Gudang Award" yang meminta untuk merilis Blog yang paling sering di kunjungi selama 2011 ini dan menurut saya yang sering saya kunjungi dan menjadi langganan saya adalah:

Sang Cerpenis Bercerita
Reformasi Darwis Alwan
Catatan Kecilku
The Other
Gaphe Bercerita

Memang sebenarnya banyak yang saya kunjungi dalam tiap harinya hanya yang ingat ini saja yang lain bukannya tidak di apa-apain memang karena kesulitan sendiri. hehehe....

Asap Menyambut Pagi


Saat bangun tidur pagi tadi saya merasakan dada sesak saat keluar rumah untuk mendapatkan angin segar. Alih-alih ingin dapat angin segar di pagi hari, semua harus dikubur dalam-dalam untuk mendapatkan udara segar beberapa hari ini. Sepertinya tanda-tanda tidak baik sedang mengancam pernapasan yang berujung pada Inveksi saluran pernapasan akut atau ISPA.

Setelah kemarau melanda maka tidak lengkap rasanya jika Kalimantan tidak di bumbuhi dengan asap yang mengepul dari sisa kebakaran hutan atau lahan pertanian. Saat ini udara pagi khususnya di tempat saya tinggal sangat tidak baik karena pagi yang biasanya segar oleh kehijauan kini malah tertutup oleh asap yang datang tanpa diminta.

Tentu hal yang di alami tersebut seperti orang yang baru saja merokok, hidung sakit dan dada sedikit sesak akibat menghurup asap yang sudah menyatu dengan udara. Saat ini udara di kota saya tinggal sedang berselimutkan mahkota putih berupa asap yang membahayakan bagi paru-paru.