Sabtu, 29 Mei 2010 | By: Rahman Raden

Wibawa dan Power Indonesian Idol 2010 Runtuh

Dea Idol Harus Tersisih Belum Waktunya



Orang yang paling bertanggung jawab atas peristiwa di Spektakuler 3 (28/05/10) Indonesian Idol 2010 adalah dewan juri. Sebab babak 11 besar tersebut DEA dari Bandung yang memiliki
karakter vocal nge-Rock ternyata harus tersisih. Tentu saja ini meruntuhkan kekuatan Indonesian Idol 2010 dengan tema Be A Superstar. Mencari Superstar adalah tujuan Indonesian Idol 2010 tapi nyatanya DEA kontestan wanita yang menjadi Power Indonesian Idol 2010 ternyata harus pulang karena dia memperoleh 3 SMS Terendah bersama Gilang dan Fendi. Padahal Malam itu Dea dipastikan LOLOS karena penampilan Gilang dan Fendy sangat biasa-biasa saja dimata dewan juri dan DEA yang membawakan lagu milik Indah Dewi Pertiwi, Baru Aku Tahu Cinta Itu Apa mendapat Pujian yang kesekiankalinya dari dewan juri dan malam itu DEA telah menjadi yang Terbaik. Seharusnya dewan juri berhak menentukan kontestan yang pulang tiap minggunya, jika itu berlaku maka malam itu Fendy atau Gilang yang akan pulang. Ironi memang Superstar yang di cari Indonesian Idol dan Superstar itu ada ternyata di singkirkan. Saat Dea dinytakan pulang oleh Daniel ke 4 dewan juri hanya ternganga karena Idola sesungguhnya harus kandas begitu juga jutaan penonton hanya bisa diam karena keputusan SMS yang tidak diadili oleh dewan juri.
Sekarang tersisa 10 orang calon superstar dan 5 diantaranya tidak punya kualitas
Super Star meraka adalah FENDY, KEYKO, IGO, GILANG & WINDRA.
Sekarang apa jadinya wibawa Indonesian Idol 2010 bertema Be a Superstar telah RUNTUH.
Sekarang tidak berbicara soal idola atau dukungan tetapi bicara soal kualitas.
Orang yang paham musik tentu bilang bahwa Dea Berkualitas dengan vocal nge-Rock yang dimilikinya dan orang
yang awam dengan musik tentu akan bilang bahwa Dea Sangat Berkualitas.
Kita harus sadari dalam kompetisi ada kalah ada menang dan tetapi kekalahan Dea sangat tidak wajar karena masih ada 5 orang kontestan yang penampilannya di spektakuler Indonesian Idol 2010 biasa-biasa saja.
Senin, 03 Mei 2010 | By: Rahman Raden

ARTIS DANGDUT PALING KONTROVERSI DI PILKADA


Beberapa minggu terakhir public tanah air diguncang kabar yang cukup heboh dan mengjutkan, semua media ditanah air menyorotinya, mengupas secara tajam sampai ketitik terkecil. Masyarakatpun juga ingin mencari tahu lebih banyak lagi, baik melalui media elektronik maupun media cetak.
Media berlomba-lomba memberikan informasi paling terbaru untuk menarik perhatian masyarakat. Kita sebagai penikmat berita ikut merasakan betapa hebatnya pegaruh yang datang dari dua wanita cantik yang sama-sama berprofesi penyanyi dangdut ini yaitu Julia Peres alias Jupe dan Maria Eva. Seakan-akan kita ikut terlibat dalam setiap cerita yang disiarkan oleh media.
Jupe dan Maria Eva dua penyanyi dangdut yang sangat cantik mampu menguncang public ini dengan kabar pencalonan dirinya sebagai calon Bupati/ Wakil Bupati di Pilkada Jawa Timur. Mereka berdua sebelumnya pernah dikenal orang seantero Nusantara ini dengan catatan Pink (bukan merah-red) di mata masyarakat,
Seperti Julia Peres yang dikenal sebagai artis pengumbar aurat dengan pakaian seksinya, serta kasus rumah tangganya dengan Damian Peres yang tak kunjung selesai namun Jupe memilih berpacaran dengan pemain bola Gaston Castano dari pada menyelesaikan kasus keretakan rumah tangganya dengan pria bule dari Perancis itu. Sederet berita miring lainnya pernah menghampiri artis seksi ini. Hal itulah yang memicu kontroversi di kalangan masyarakat dengan pencalonan dirinya sebagai Wakil Bupati di tanah kelahiran Bapak Presiden SBY yaitu Kabupaten Pacitan Jawa Timur, sebuah kabupaten yang berada di selatan pulau Jawa dan di kenal sebagai daerah seribu Goa.

Berikutnya Maria Eva penyanyi dangdut yang dikenal public bukan karena prestasinya di dunia dangdut tapi karena skandal video mesumnya dengan wakil rakyat yaitu Zaini Yahya di tahun 2006.
Setelah vedeo mesumnya beredar dan kasus memalukannya itu reda kini Maria Eva kembali muncul dengan kabar terbarunya yaitu pencalonan dirinya sebagai wakil Bupati di kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Maria Eva cukup percaya diri mencalonkan dirinya di Pilkada kabupaten Sidoarjo, padahal di masyarakat sudah beredar kabar penolakan Maria Eva maju di Pilkada di daerah yang terkena semburan lumpur Lapindo itu. Maria Eva tidak perduli dengan masa lalunya, kini dia menatap kedepan dan tidak menoleh ke masa lalunya.
Dasar artis ditengah pencalonan dirinya di Pilkada kabupaten Sidoarjo masih sempat-sempatnya pula Maria Eva menyiapkan album solo terbarunya demi sebuah kata Eksis di dunia dangdut.
Ditengah banyaknya artis yang maju dalam dunia politik muncul opini bahwa para politisi sudah tidak mampu lagi mengkader anggota partainya. Saat ini banyak partai berkoalisi untuk menarik artis maju dalam Pilkada tanpa pernah melihat kemampuan si Artis tersebut dalam memimpin sebuah daerah.
Sekarang bagaimana menurut anda tentang artis seperti Julia Peres dan Maria Eva maju dalam sebuah Pilkada, secara mereka pernah membuat (maaf) catatan pink dalam hidupnya? Tapi ingat ini tanpa di kaitkan dengan artis yang juga berpolitik seperti Nurul Arifin, Dede Yusuf, Rano Karno, Rieke Diah Pitaloka dan Angelina Sondakh, ini khusus Julia Peres dan Maria Eva, tapi siapapun itu calon kepala daerahnya, dia harus mampu memimpin daerahnya dengan baik dari tidak maju menjadi maju dan mensejahterakan atau memakmurkan rakyatnya. Selamt memilih dan semoga anda tidak salah memilih.

AFGAN TERSANDUNG MASALAH HUKUM*

Semakin tinggi pohon yang tumbuh maka semakin kencang pula angin yang meniupnya. Pepatah ini sepertinya sangat pas melekat pada penyanyi solo pria yaitu Afgan Syahreza, karena ditengah popularitas yang sedang menanjak Afgan kesandung batu alias tersandung masalah hukum. Afgan di laporkan ke Poltabes Pontianak dengan kasus penipuan sebesar 100 juta rupiah oleh sebuah EO (event organizer) “Kenamaan” di Pontianak. Menurut EO Kenamaan tersebut Afgan sudah menerima uang muka sebesar 100 juta rupiah dari total kontrak sebesar 200 juta yang sudah disepakati oleh pihak Afgan maupun dari EO tersebut untuk sebuah acara besar yang di adakan di Pontianak.
Afgan juga melaporkan balik EO Kenamaan tersebut ke Poltabes Pontianak dengan tuduhan pencemaran nama baik. Afgan merasa kecewa dengan panitia penyelenggara konsernya tersebut hingga membuat Afgan batal tampil menghibur penggemarnya di Pontianak.
Sebelumnya sudah disepakati Afgan akan hadir di Pontianak bahkan Afgan menolak semua tawaran yang datang dari sejumlah TV pada hari tersebut demi memenuhi kontrak yang sudah di sepakati oleh Afgan dari panitia konser yang dari EO Kenamaan. Ketika hari H tiba EO tersebut sangat senang menyambut kedatangan Afgan.
Singkat cerita Afgan tiba di bandara Supadio Pontianak dan disambut begitu special oleh panitia konser dari EO Kenamaan itu dan Afgan dikalungi bunga mawar dan anggrek sebagai ucapan selamat datang di kota Pontianak. Tentu saja Afgan merasa senang dengan sambutan luar biasa tersebut.
“Setelah ini kita langsung ke Hotel, kita akan makan siang bersama, di sana sudah menunggu Arman Maulana, Kikan dan kawan-kawan” kata panitia pada Afgan.
“Wow senang sekali, kebetulan saya sudah tidak sabar ingin menikamti makanan khas Pontianak” Ujar Afgan penuh semangat.
Kemudian Afgan dan panitia serta rombongan masuk ke mobil, Afgan dan Ketua panitia duduk satu mobil sedan yang sangat mewah serta dua polisi sebagai pengawal dibelakangnya. Afgan dan panitia dari EO untuk konsernya tersebut langsung akrab dalam pembicaraan yang hangat terutama masalah persiapan konsernya.
“Maaf, ini memang tidak ada dalam kontrak. Ini atas permintaan para penggemar Afgan. Begini, Afgan akan di daulat bernyanyi dengan Arman Maulana dan Kikan alias duet nanti di atas panggung”
“Apa???!!!” Afgan terkejut mendengar pernyataan panitia konsernya itu.

~~~~~~~~~~~~~~~break sejenak sebelum melanjutkan bacaan ini~~~~~~~~~~~

Bukan, bukan masalah rencana duet itu yang menyeret Afgan ke Polisi dengan tuduhan penipuan. Saat rencana duet tersebut diberitahukan kepada Afgan dia sangat senang dan merespon dengan baik. Siapa sih yang nggak mau kolaborasi dengan artis tersbut, tentu saja Afgan mau.
Anda tentu penasaran apa penyebab hingga Afgan berurusan dengan Kepolisian? Ceritanya begini.
Setelah dari bandara Supadio Pontianak Afgan langsung ke Hotel, disitulah muncul masalah yang membuat Afgan gagal tampil di konser Spektakuler itu. Di depan hotel tempat Afgan menginap ada spanduk besar yang dibuat oleh panitia, tulisan spanduk itu begini.

“”Selamat datang di Konser Spesial GIGI AFGAN COKELAT””

Karena itu Afgan membatalkan konsernya hanya gara-gara rulisan di spanduk itu hingga membuat Afgan marah besar, maka oleh panitia Afgan dilaporkan kepolisi dan Afgan melaporkan balik panitia dengan tuduhan pencemaran nama baik melalui spanduk di muka public.
Memang konser itu tidak hanya menampilkan Afgan saja tapi juga di meriahkan oleh band GIGI dan band COKELAT.

*Ini hanya Fiktif, tulisan dibuat demi hiburan semata