Hingga
tiga minggu kedepan siswa SMA/ Sederajat, SMP/ Sederajat dan SD/
Sederajat akan melaksanakan ujian nasional secara serentak dari Sabang
sampai Marauke. Dari Kota hingga Desa, dari sekolah International hingga
sekolah mau roboh semua menyambutnya seperti sebuah momok yang
menakutkan. Rata-rata siswa saat ditanya bagaimana menghadapi Unas maka
secara koor akan menjawab, Takuuuutttt......!!!!
Selain
itu Unas menjadi ajang contek masal alias NN (Nyontek Masala) Sudah
menjadi rahasia umum disetiap sekolah menyontek saat UN merupakan hal
negatif yang beberapa rela dilegalkan oleh oknum siswa demi kata LULUS.
Terbukti
yang terjadi di Bone Sulawesi Selatan, dua orang siswa/ siswi SMA
kepergok membawa kertas dan SMS berisi kunci jawaban Unas.
Hitung-hitungan kasarnya begini, jika disetiap sekolah ada dua orang
siswa menyontek saat UN tinggal dijumlahkan berapa siswa yang menyontek
disetiap kabupaten/ kota kemudian dijumlahkan kesemua sekolah di tingkat
propinsi hingga penjumlahan nasional. Hasilnya bisa dihitung berapa
generasi muda Indonesia yang terkena virus menyebarkan bocoran UN. Boleh
dibilang para siswa menyontoh pejabat saat ini yang suka menyebarkan
uang suap sana-sini.
Saya pernah
menunggu angkot disebuah Halte dekat sebuah sekolah SMA dua minggu
kemarin dan sedikit menguping pembicaraan tiga siswa yang menyatakan
begini "UN nanti jangan dibuat takut, yang penting Hapenya standby" saya
hanyam senyam senyum mendengar ucapan seorang siswa tersebut walaupun
nadanya sedikit guyonan belaka. Saya tidak bisa menerjemah apakah ucapan
siswa tersebut serius atau memang menyesuaikan kondisi mereka bertiga
dihalte tersebut yang memang sedang bercanda ria.