Senin, 20 Februari 2012 | By: Rahman Raden

Ketika Sosialita Terpenjara

Sosialita…
Pikiran kita akan tertuju pada sosok perempuan muda cantik dengan kekayaan melimpah ruah dan rajin gelar pesta mewah, fashion show atau menggelar acara amal untuk kepentingan social adalah serangkaian kesibukan sosialita, iyalah namanya juga sosialita. Mereka biasanya berkumpul ditempat kelas mewah yang pristisius. Berbagai merek tau brand terkenal akan dikenakan saat para sosialita berkumpul sebagai ajang pembuktian kalau dirinya pribadi High Class.

13297253741802908344
Sosialita: Dian Sastro & Paris Hilton

Sosialita adalah komunitas orang-orang tajir yang ketajirannya tidak habis dalam waktu singkat alias sampai tujuh turunan tidak bakalan habis hartanya, sosialita biasanya peranakan pengusaha terkenal, public figure atau selebriti papan atas atau pejabat Negara.
Contoh beberapa sosialita di Indonesia adalah dari peranakan keluarga Bakrie, keluarga Cendana dan peranakan keluarga Sampoerna. Sedangkan dikalangan artis kita mengenal secara personal yaitu Dian Sastrowardoyo, Olla Ramlan, Manohara, Rossa dan sebagainya.
Tapi dunia Sosialita belakangan ini terutama di Indonesia mengalami pencitraan yang buruk (image sosialita emang buruk ya? iyalah suka dugem n mabuk juga) karena gaya hidup yang teramat mahal dan keimanan yang lemah mereka melakukan berbagai cara agar bisa meraih kekayaan secara instan. Sosialita yang sejatinya bersosialisasi dengan kehidupan dan memberi manfaat kepada orang lain tapi sosialita kali ini melekat dengan nilai negative.

13297256861238617897
Angelina Sondakh: Politikus & (Katanya) Sosialita

Kita sudah kenal Malinda Dee, Miranda Gultom, Nunun Nurbaiti, Angelina Sondakh mereka berempat adalah perempuan yang dikenal sebagai sosialita yang memiliki gaya hidup mewah. Tapi karena mengejar kemewahan tersebut akhirnya mereka terseret ke meja hijau karena kasus penggelapan uang.
S.E.D.I.H
Ingatlah jangan memaksakan diri jadi atau ingin disebut Sosialita kalau kemewahannya berasal dari penggelapan uang, kalau mereka yang sudah kaya dari sononya seperti para pengusaha terkenal maka no problem. Ngapain juga jadi sosialita kalau akhirnya berujung di penjara yang pengap, lucu aja yang biasanya ngadain pesta atau acara amal ditempat mewah kelas atas namun berujung di jeruji besi, pleace deh…..

A Separation: Oscar Sudah Biasa Bagi Perfilman Iran



Bicara soal penghargaan film Oscar atau Academy Award di Holywood yang digelar 26 Februari 2012 nanti tentu saja dunia sedang menanti siapa pemenangnya. Namun kali ini saya tidak akan membahas perihal bintang Holywood di Oscar karena sudah banyak artikel Oscar 2012. Kali ini saya akan membahas wakil Asia di Oscar 2012.
Semua sudah tau satu-satunya wakil film Asia di Oscar 2012 adalah film berbahasa Persia dari Iran yaitu A Separation. Film ini mengisahkan konflik kehidupan suami-istri yang terancam oleh perceraian.
Kiprah perfilman Iran dikancah perfilman dunia sudah tidak diragukan lagi, banyak sineas Iran pernah Berjaya di Ajang perfilman dunia salah satunya di Oscar. Walaupun Oscar sendiri milik AS. Walaupun secara politik mereka bermusuhan tetapi dalam perfilman mereka bisa saling menerima terbukti dipilihnya A Seperation diterima Holywood sebagai nominasi Film berbahasa Asing terbaik Academy Award 201.
Dan tahukah anda film A Separation bukanlah film Iran pertama yang masuk Oscar, pada perhelatan Oscar 1998 film Iran yang berjudul Children of Heaven juga pernah masuk nominasi Film Berbahasa Asing terbaik.
Tidak hanya film Cildren of Heaven itu saja yang pernah menciicipi Oscar, beberapa sineas Iran juga pernah masuk Nominasi Oscar disejumlah nominasi. Berikut sineas iran yang pernah dinominasikan di Oscar.
Sumber Wikipedia
Apresiasi tinggi buat seniman film di Iran yang selalu melahirkan karya seni yang membanggakan negerinya walaupun ada sentiment barat yang mengatakan bahwa Iran penjahat perang. Dari sini kita bisa melihat Iran sebagai Negara mandiri tanpa menggantungkan nasibnya pada bantuan Asing. Kapankah Indonesia bisa mencontoh Iran minimal dari Industri Filmnya?
Sebagai pencinta film dalam negeri saya berbangga memiliki Riri Riza, Mira Lesmana, Nia Dinata, Rudi Soejarwo, Hanung Bramantyo, Jajang C Nur, Dian Sastro Wardoyo, Cristine Hakim, Slamet Raharjo, Nocolas Saputra dan semua pelaku film bermutu di Republik Indonesia.

Saya juga disini