Rabu, 17 November 2010 | By: Rahman Raden

Koruptor dan Generasi Berbakat

Saat kita nonton berita di televisi, hampir tiap hari yang menjadi topik utama adalah kasus suap menyuap, bukan ibu yang menyuapi anaknya tetapi suap menyuap para koruptor kepada oknum petinggi di republik ini. Pemberitaannya seolah tidak mau kalah dengan infotainment yang memberitakan skandal perselingkuhan, perceraian serta gosip murahan lainnya yang tersaji secara Laut yaitu dikupas secara luas dan mendalam sedalam Laut.

Otak dan hati orang yang tersumbat oleh setan sehingga menimbulkan bakat-bakat koruptor ulung di republik ini membuat rakyat kecil semakin marah dan mencakar dada (tidak lagi mengelus dada) karena ulah para koruptor yang mati rasa demi segepok uang haram. Para oknum pejabat republik ini seolah berlomba mencari popularitas hina dimata rakyat dengan cara mengumpulkan pundi-pundi yang dikemas dengan sebutan korupsi.

Beda dengan koruptor beda pula dengan generasi berbakat, saat ini generasi republik ini sedang mengumpulkan pundi-pundi uang halal dengan menjadi generasi berjiwa seni dan berkreatifitas di ajang pencarian bakat di sejumlah televisi swasta. Otak dan hati mereka disumbat dengan ide-ide gemilang untuk menampilkan bakat terbaiknya disetiap episode agar mendapat penilaian yang baik di mata juri dan pemirsa sehingga dengan begitu uang-uang halal akan mengikutinya.

Popularitas pun diraihnya kerana infotainment memberitakan secara luas dan mendalam sedalam Laut dan mereka pun menjadi pujaan rakyat republik ini karena prestasinya. Sanga berbeda 180 derajat dengan koruptor bukan?

Jika begitu koruptor yang berpendidikan tinggi dan berdasi tidak malu kepada generasi berbakat dengan pendidikannya yang rata-rata SMP-SMA dan tak berdasi pula, tetapi pandai mencari uang banyak dengan cara halal.

0 komentar:

Posting Komentar