Emosi eksekusi privasi, jadikan koruptor jadi kreator seolah investor kecantol melewati jalan tol.
Alibi katanya manusiawi tetapi intuisi jadikan radikalisasi seolah berpuisi di jalan sepi
Evakuasi meniti kali, mengikuti suara hati untuk menanti kekasih yang llagi makan nasi
Emosi menjadi, melangkah menuju transisi berarti tak sendiri di jaman globalisasi
Saya sendiri tak peduli dengan tulisan ini karena saya tak dimengerti
Hihihi....hihihi.....
8 komentar:
hehehehe, top abis nih posting.
Tul..bro ane juga ga ngerti..
yoweslah .... aku juga gak ngerti ..???
apaan nih? aku juga tak mengerti :(
Makin banyak yg tersesat dalam ketidakmengertian nih... hayo yang punya blog tanggung jawab, hehehe.
Hai, apa kabat? Seneng bisa mampir lagi kesini setelah sekian lama. Maaf ya... baru sempat mampir lagi setelah sempat menghilang gara2 ikut diklat selama 2 bulan.
Hayooo..., foto siapakah yang dilingkari itu? Pasti bukan the most wanted person in the world kan? hehehe..
Akhirnya, aku bisa mengunjungimu lagi. Maaf ya, awardnya belum sempat aku pajang... Insya Allah dalam waktu dekat aku bisa memajangnya. Semoga semangatku mulai kembali lagi :)
jika tak mengerti tanyakan saja pd bulan.
thank ya ud mampir
saya juga tak mengerti. hi hi hi..keren abis ini puisi. Selalu diakhiri i i i....
Saya jadi tidak mengerti bung ???
Posting Komentar