Senin, 29 November 2010 | By: Rahman Raden

Wanita Berjilbab Keluar Dari Zona Nyaman?

Disekeliling kita bukan hal yang asing melihat wanita mengenakan jilbab, baik di sekolah, perkantoran, dilingkungan rumah dan sebagainya. Jika kita melihat wanita berjilbab tidak dapat dielakan bahwa secara iman wanita tersebut adalah islam. Bejilbab atau menutupi aurat bagi wanita dalam islam diwajibkan namun di indonesia sendiri banyak yang menolak mengenakan jilbab dengan alasan belum siap secara lahir dan batin (mungkin)

Menilai seorang wanita pasti tidak harus mengukur dengan jilbab karena banyak wanita yang tidak berjilbab meiliki hati dan jiwa yang baik. Terlepas dari sebagian orang mengatakan bahwa wanita berjilbab sebagai kedok untuk meutupi kepribadiannya yang dinilai tidak baik. Namun bagi seorang wanita yang mengenakan jilbab adalah keputusan yang baik ditengan kesulitan yang saat ini trend pakaian wanita yang sexi.

Menghargai wanita berjilbab adalah  kebijakan yang harus dipilih terutama oleh kita sebagai pria serta positif tinking itulah kata yang tepat bahwa menutupi auratnya adalah bagian dari benteng moral wanita untuk tidak berbuat yang melanggar norma agama dan sosial masyarakat. Arus globalisasi di Indonesia begitu deras menerjang dan keluar dari zona nyaman adalah salah satu dari sekian banyak untuk menjadi lebih baik. Secara pribadi jika melihat wanita berjilbab itu keluar dari zona nyaman dan itu akan berdampak kepada kepribadian wanita tersebut.

Wanita tetap mahluk paling indah dimata pria, rambut indah hitam panjang terurai pasti enak dilihat, rambut indah hitam panjang tertutup jilbab tetap kita hargai. Keindahan yang bersifat terbuka dan tertutup sama saja karena yang terpenting adalah titipan dari pria untuk wanita adalah menjaga hati dan pikiran serta jiwanya dari sifat-sifat yang membutakan kehidupannya agar tidak tersungkur ke zona yang berdampak buruk untuk dirinya maupun dalam agama dan tatanan sosial masyarakat.

1 komentar:

pswanti2 mengatakan...

nice articles..

Posting Komentar