Anda tentu sudah tahu tentang Opera van Java Trans7 tetapi sedikit yang tahu tentang Sentilan Sentilun. Benar program Metrotv tersebut merupakan acara lawakan yang sangat lucu namun konsep cerita yang berbeda jauh dengan lawakan Opera Van Java.
Jika lawakan Opera Van Java bercerita seputar kehidupan sehari-hari yang diperankan oleh wayang orang seperti Nunung, Sule, Parto, Aziz Gagap dan Andre Taulani. Cerita Opera Van Java banyak menyita perhatian karena terdiri dari beberapa pelawak berbakat.
Dibandingkan dengan Sentilan Sentilun hanya diperankan oleh dua orangtokoh utama yaitu Slamet Raharjo dan Butet Kartarajasa. Keduanya memang bukan pelawak namun mereka mampu menciptakan lawakan-lawakan segar yang bisa mengocok perut kita.
Sentilan Sentilun di Metrotv mengusung lawakan politik. Semua yang diceritakan atau dialog yang ada di dalamnya menyindir carut marut dunia politik Indonesia. Sindiran-sindiran tajam, panas dan melecehkan kadang tercipta di acara ini. Apalagi jika didukung dengan hadirnya para bintang tamu dari dunia Politik.
Saya jadi heran kalau boleh saya membandingkan Sentilan Sentilun tidak kalah dengan Opera Van Java, namun acara Sentilan Sentilun seolah kurang terekspos ke madia. Faktor tersebut terjadi dikarenakan durasi penayangannya yang singkat serta hanya hadir seminggu sekali, berbeda sekali dengan Opera Van Java yang tayang hampir setiap hari.
Jika boleh hak siar Sentilan Sentilun boleh dibeli oleh sponsor yang punya budget gede untuk mendapat respon masyarakat, karena jika kita melihat program Sentilan Sentilun jauh dari komersialisasi hal itu terbukti sedikitnya iklan yang melakukan promosi di program Sentilan Sentilun. Sejauh ini sepertinya belum ada, Metrotv selaku pemegang hak siar tidak mengkomersilkan Sentilan Sentilun tetapi murni untuk mengkritik para pemimpin atau pejabat dan Metrotv memfungsikan diri sebagai advokasi masyarakat.
8 komentar:
Kalo saya lebih suka OVJ, karena aku tak begitu suka orang yg NATO ( no Action Talk Only ), jadi Sentilan Sentilun terlalu berlebihan dlm hal sentil menyentil, bagiku itu adalah gerakan NATO.. hehheehe... pikiran aku loh... smg salah ya
seharusnya para pejabat dan pemimpin menonton acara itu agar bisa mawas diri
wah aku malah gak tau ada acara itu
saya pernah lihat sekali acara ini, tapi nggak terlalu interest. bukan ke arah lawakan sebenernya tapi emang kritik sosial disampaikan dengan cara berbeda. yaa mungkin nggak terlalu komersil karena lawakannya kaku. hehehe
Gaphe: tu bukan lawakan yg kaku, karena slamet raharjo n butet karta rajasa mampu membangun kemistri yg baik n menjadikan sentilan sentilun lyak di tonton.
yang lain terima kasih komentarnya....
sentilan sentilun is the best!
bikin bangga jadi org indonesia coz minimal masih ada orang2 berjiwa kritis.
Yang tidak bisa "menikmati" tayangan sentilan sentilun bukan berarti orang yang tidak mau berpikir kritis terhadap keadaan (politik) di Indonesia, tetapi kemungkinan hanya malas saja. Malas segalanya ....
acara yg seru, indonesia harus tahu itu....
Posting Komentar