Kamis, 13 Januari 2011 | By: Rahman Raden

Request Gayus dan Century


Di awal tahun 2011 negara kita kecolongan karena telah di begoin ma bocah ajaib bernama Sony Laksono alias Gayus Tambun"an" (Gayus makin tambun karena makan uang rakyat) So pemerintah kita ngomong ke publik dengan mimik wajah prihatin and terkejut ma tu bocah "Gayus". Tiap kali nonton berita pasti yang di ulas syellaallu Gayus dan Gayus tanpa habis.

Kenapa sih pemerintah kita terlalu berhati-hati dengan kasus Gayus? apa Gayus punya jurus maut yang buat pemerintah kita seolah takut? So, pasti tidak jadi menurut hemat saya lebih baik ambil sikap seperti kasus BI dulu yang akhirnya besan tunggal presiden kita di jeblosin ke penjara gara-gara dugaan suap di tubuh BI. Betulkan?

Nah biar 2014 ibu Ani Yudhoyono mau maju jadi Capres sebaiknya sang suami SBY kudu mendukung dengan di pangkasnya semua mafia-mafia yang mengakar di negeri ini. Ya paling tidak dalam hasil survei keluarga Cikeas bisa menduduki posisi tersohor di mata rakyat terutama rakyat kecil jika sukses membongkar semua mafia hukum. Nah kalau itu seukses saya akan punya cerita teladan buat anak cucu saya kelak bahwa republik ini pernah memiliki figur hebat dari Cikeas.

Misalnya mafia-mafia itu orang terdekat dalam pemerintahan kita ya itu harus juga di basmi biar negeri ini tidak telalu terpuruk, plis pak basmi tu mafia hukum dan pajak biar rakyat yang tidak jadi korban kemarahan Tuhan. Liat saja saudara-saudara kita di Jogja dan Magelang setelah kena amukan Merapi akhir 2010 kemarin kini mereka harus berhadapan dengan banjir lahar dingin. Itu kemarahan Tuhan loh....

Mau tidak mau harus usut tuntas Gayus Tambunan ini request seluruh rakyat, Oia request juga usut tuntas kasus Bank Century yang kini jarang terdengar....

2 komentar:

r10 mengatakan...

gayus luar biasa, dia sadar benar tidak akan dihukum mati dan hanya akan dihukum ringan plus dapat remisi seperti koruptor lainnya yg dapat remisi dari pemerintah

astaghfirullah

Unknown mengatakan...

gayus bikin kuyus deh. hehee

Posting Komentar