Minggu, 06 Februari 2011 | By: Rahman Raden

Industri International Untuk Sholawat



Dulu kita mengenal lagu puji-pujian seperti sholawat dan lagu religi yang lain identik berbahasa arab. Sholawat yang saat ini masih terjaga keberadaannya dengan nuansa islami yang kental dan berbahasa Arab karena nabi Muhammad SAW memang dari bangsa Arab.

Seiring perkembangan zaman yang terus maju di abad ini dan perkembangan industri musik dinilai maju pesat maka tak jarang mencari lagu-lagu religi bernuansa islam dari para musisi religius. Di Indonesia sendiri lagu religi sambutannya cukup luar biasa di masyarakat terutama menjelang ramadhan tiba.

Namun dibelahan bumi lain seperti tanah Timur Tengah dan Eropa lagu-lagu religi lahir dengan konsep yang lebih modern dan actual. Pasar lagu religi islam di sana sudah menyentuh pasar international. Mereka membuat lagu dengan puji-pujian yang terispirasi lagu-lagu sholwat dengan bahasa yang mudah diterima pasar international yaitu dengan lirik bahasa Inggris.

Di abad modern banyak musisi islam yang membuat lagu dengan arasement musik yang lebih modern dan sentuhan pop yang menjadikan lagu puji-pujian pada Rasul dan Allah SWT  mampu menembus market international. Sambutannya juga luar biasa dari market muslim intenational.

Di Indonesia sendiri musisi religi sepertu Opick, Gigi band, Haddad Alwi dan Ungu sepertinya belum memiliki link ke industri international untuk memsasarkan karya-karya religinya ke belahan dunia lain seperti Eropa, Timur Tengah dan benua Amerika.

Musisi international yang konsen di album religi salah satunya adalah Maher Zain dari Swedia dan Sami Yusuf dari Inggris. Seperti lagu yang paling popular dari Maher Zain adalah Insha Allah, dia menyanyikan lagu tersebut menggunakan bahasa Inggris dan disejumlah karya dia yang lainnya juga menggunakan bahasa yang sama untuk market international.

Sedangkan Sami Yusuf  juga aktif menelurkan album-album religi dalam bahasa Inggris untuk pasar international ternyata sambutannya bagi muslim Eropa dan belahan bumi lain cukup luar biasa seperti Hasbi Rabbi yang di nyanyikan dalam empat bahasa sekaligus yaitu bahasa Inggris, Turki, India dan yang terakhir bahasa Arab.

Namun saya yakin kedua musisi tersebut melewati jalur industri international bukan semata-mata karena materi melainkan jalan dakwah kepada kaum muslimin di berbagai benua di bumi ini. Dengan karya yang baik maka dakwahnya dapat dihargai minimal kita mendoakan mereka agar tidak berhenti berkarya untuk menyebarkan kabaikan islam.

0 komentar:

Posting Komentar