Kamis, 10 Maret 2011 | By: Rahman Raden

Jangan Jadi Super Hero


Awalnya saya nonton film-film super hero melalui DVD dirumah dengan keponakan laki-laki saya, bocah SD kelas enam tersebut sangat antusias melihat jagoannya beraksi melawan semua musuh-musuhnya. Setelah acara nonton film usai akhirnya itu bocah nyeletuk dengan ciri khasnya yang polos

Keponakan: "Ane pengen jadi superhero pertama di Indonesia kalo uda besar"
Saya: "Pertama? superhero di Indonesia uda banyak ada Wiro Sableng dan Sibuta Dari Gua Hantu"
Keponakan: "Tapi die (mereka) kan udah nggak terkenal lagi man (paman)"

Karena waktu itu iparku yang juga bapak dari keponakan saya tersebut ikut dalam percakapan tentang misi anaknya nanti ingin jadi super hero.

"Ngapain jadi super hero, wong super hero banyak musuhnya. Emangnya enak hidup dengan banyak musuh. Lagian super hero nggak digaji dan nggak ada tunjangan hidup dari pemerintah"

Aku tertawa mendengar perkataan tersebut yang memang sedikit konyol. Namun satu hal yang terpenting daro obrolan itu, adalah: Ngapain jadi super hero, wong super hero banyak musuhnya

Betul juga jadi super hero itu tidak enak karena banyak musuhnya. Lebih baik jadi diri sendiri menjadi orang yang bijaksana itu lebih dari seorang super hero.

4 komentar:

Unknown mengatakan...

cerita yang begitu pendek tapi bermakna, dan menurutku ceritamu ini mengandung suatu filosofi.

Rahman Raden mengatakan...

Darwis: terima kasih.... moga aja ini benar adanya (takutny lebay) hehehe

Unknown mengatakan...

jadi orang baik dan berguna aja deh

Rahman Raden mengatakan...

oke.... its oke heheh.... sukses trus

Posting Komentar