Kamis, 17 Maret 2011 | By: Rahman Raden

Laskar PLTN dari Bangka Belitung.


Nama Bangka Belitung kembali menguap kepermukaan, bukan karena prestasi anak mudanya seperti Andrea Hirata dan Artika Sari Devi melainkan karena negeri Laskar Pelangi tersebut di tunjuk oleh pemerintah sebagai salah satu tempat untuk mendirikan Pembangkit Listrik  Tenaga Nuklir (PLTN) bersama daerah lain yaitu Kabupaten Jepara Jawa Tengah.

Memang selama ini Bangka Belitung memiliki anak muda yang berprestasi yang luar biasa sehingga nama Bangka Belitung cepat dikenal masyarakat luas walaupun terbilang provinsi muda di Indonesia. Sebut saja Artika Sari Devi, Puteri Indonesia 2004 asal Bangka Belitung yang menjadi satu-satunya Puteri Indonesia sepanjang sejarah Indonesia berhasil masuk lima belas besar Miss Universe 2005 dan menjadi satu-satunya wakil Asia saat itu di lima belas basar.

Selain itu Andrea Hirata, penulis berprestasi yang berhasil membuat orang terpandang ke Bangka Belitung berkat karya tetralogi Laskar Pelangi dan berhasil mengubah wajah perfilman Indonesia lewat film Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi menjadi Box Office di bioskop Indonesia. Semua pemeran utama dalam film adaptasi novelnya tersebut adalah anak-anak melayu asli Bangka Belitung dan mengambilan lokasi syuting juga ditempat yang sama.

Bicara soal Nuklir, tentu kita akan ngeri mendengar kata tersebut. Nuklir ibarat bom waktu yang saat ini masih menghantui masyarakat. Tidak terlalu jauh bahas tentang Nuklir yang ribet namun sebagai masyarakat awam kita ambil bagian yang simple saja. Energi Nuklir tidak hanya bisa digunakan sebagai pemusnah massal tetapi jauh dari itu energi Nuklir bisa digunakan sebagai energi pembangkit listrik disejumlah negara di dunia. Di Indonesia sendiri Nuklir sudah ada di BAPETEN yang menggunakan energy Nuklir namun untuk skala yang lebih kecil yaitu sebatas kepentingan penelitian untuk pertanian, ternak dan farmasi.

Untuk skala bersar seperti untuk energi listrik, pemerintah berencana membangun PLTN salah satunya di Bangka Belitung dan proyek tersebut menyeruak di masyarakat dan apa tanggapan masyarakat dengan ide (konyol) tersebut. Sebagian besar masyarakat menolak, selain membahayakan akibat radiasinya ternyata energi Nuklir tidak ramah lingkungan yang tentu saja hal itu ditolak oleh sejumlah aktivis lingkungan negeri ini.

Belajar dari Jepang, negeri matahari terbit tersebut sedang dalam masa cobaan akibat Nuklir, beberapa reactor PLTN Fukushima meledak akibat gempa bumi 11 Maret kemarin. Bayangkan saja Negara seperti Jepang yang sudah siap secara SDM dan teknologi masih susah payah untuk mengatasi PLTN-nya yang bergolak. Lantas bagaiman dengan Indonesia, saya rasa dan jutaan rakyat Indonesia akan sariosa dengan kalimat Say no to  PLTN. Menyelesaikan TKI bermasalah di luar negeri, krisis BBM dan penanganan bencana saja masih belum sepenuhnya maksimal, apalagi mengurus PLTN, mending bangun sekolah di daerah yang mulai rusak. Semoga saja jika PLTN di Bangka Belitung dan Jepara terealisasi tragedy Chernobyl Ukraina tidak terjadi di Indonesia.

Jika Andrea Hirata punya Lakar Pelangi dari PN Timah Belitong, lantas apakah anak muda Belitong di masa yang akan datang mengguncang Indonesia lewat Lakar PLTN, kita tunggu saja.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

met siang...eh, sore

Gaphe mengatakan...

semoga yah, nggak cuman terkenal laskar pelanginya tapi sampe ke PLTN nya juga.. Hidup Belitong!!

Rahman Raden mengatakan...

ngeri bangun klo PLTN cuy.... tapi barovo buat belitong

Posting Komentar